Rabu, 30 Agustus 2017

Perjalanan Pulang dari TMII - Yemima

Perjalanan Pulang
Ke Tangerang


    Tidak terasa waktu begitu cepat dan jam menunjukkan pukul 15.00 WIB. Setelah semuanya berkumpul kami naik ke dalam bis masing masing. Seperti biasa diawali absen dan doa. Semua wajah tampak lelah karena matahari hari itu tampak begitu cerah menyinari kami. Seperti berangkat tadi,  suasana begitu sunyi dan tidak beberapa lama keaddan menjadi ramai lebih ramai dari berangkat. Setengah diantara kami juga memutuskan untuk tidur. Tetapi perjalanan pulang ini tidak secepat perjalanan berangkat pagi, disepanjang jalan mulai dari tol padat merayap; karena hari itu adalah weekend. Setelah 2 jam lebih dalam perjalanan,  akhirnya kami tiba dengan selamat dan tidak kurang suatu apapun. Semua rombongan kami, membawa kesan masing masing dalam study tour tahun ini. Kami merasa senang dan gembira membawa pengalaman dan pelajaran baru tentang TMII. 














Oleh: Yemima Juniarni Daeli

Sejarah TMII - Yemima

Sejarah TMII
   
       Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Area seluas kurang lebih 150 hektare atau 1,5 km2. Taman ini merupakan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia, yang mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari masyarakat 26 provinsi Indonesia (pada tahun 1975) yang ditampilkan dalam anjungan daerah berarsitektur tradisional, serta menampilkan aneka busana, tarian, dan tradisi daerah. Di samping itu, di tengah-tengah TMII terdapat sebuah danau yang menggambarkan miniatur kepulauan Indonesia di tengahnya, kereta gantung, berbagai museum, dan Teater IMAX Keong Mas dan Teater Tanah Airku), berbagai sarana rekreasi ini menjadikan TMIII sebagai salah satu kawasan wisata terkemuka di ibu kota. Gagasan pembangunan suatu miniatur yang memuat kelengkapan Indonesia dengan segala isinya ini dicetuskan oleh Ibu Negara, Siti Hartinah, yang lebih dikenal dengan sebutan Ibu Tien Soeharto. Gagasan ini tercetus pada suatu pertemuan di Jalan Cendana no. 8 Jakarta pada tanggal 13 Maret 1970. Melalui miniatur ini diharapkan dapat membangkitkan rasa bangga dan rasa cinta tanah air pada seluruh bangsa Indonesia. Maka dimulailah suatu proyek yang disebut Proyek Miniatur Indonesia "Indonesia Indah", yang dilaksanakan oleh Yayasan Harapan Kita.
        TMII mulai dibangun tahun 1972 dan diresmikan pada tanggal 20 April 1975. Berbagai aspek kekayaan alam dan budaya Indonesia sampai pemanfaatan teknologi modern diperagakan di areal seluas 150 hektare. Aslinya topografi TMII agak berbukit, tetapi ini sesuai dengan keinginan perancangnya. Tim perancang memanfaatkan ketinggian tanah yang tidak rata ini untuk menciptakan bentang alam dan lansekap yang kaya, menggambarkan berbagai jenis lingkungan hidup di Indonesia. TMII memiliki logo yang pada intinya terdiri atas huruf TMII, Singkatan dari "Taman Mini Indonesia Indah". Sedangkan maskotnya berupa tokoh wayang Hanoman yang dinamakan NITRA (Anjani Putra). Maskot Taman Mini "Indonesia Indah" ini diresmikan penggunaannya oleh Ibu Tien Soeharto, bertepatan dengan dwi windu usia TMII, pada tahun 1991. Di Indonesia, hampir setiap suku bangsa memiliki bentuk dan corak bangunan yang berbeda, bahkan tidak jarang satu suku bangsa memiliki lebih dari satu jenis bangunan tradisional. Bangunan atau arsitektur tradisional yang mereka buat selalu dilatarbetakangi oleh kondisi lingkungan dan kebudayaan yang dimiliki. Di TMII, gambaran tersebut diwujudkan melalui Anjungan Daerah, yang mewakili suku-suku bangsa yang berada di 33 Provinsi Indonesia. Anjungan provinsi ini dibangun di sekitar danau dengan miniatur Kepulauan Indonesia, secara tematik dibagi atas enam zona; Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Tiap anjungan menampilkan bangunan khas setempat. Anjungan ini juga menampilkan baju dan pakaian adat, busana pernikahan, baju tari, serta artefak etnografi seperti senjata khas dan perabot sehari-hari, model bangunan, dan kerajinan tangan. Semuanya ini dimaksudkan untuk memberi informasi lengkap mengenai cara hidup tradisional berbagai suku bangsa di Indonesia. Setiap anjungan provinsi juga dilengkapi panggung, amfiteater atau auditorium untuk menampilkan berbagai tarian tradisional, pertunjukan musik daerah, dan berbagai upacara adat yang biasanya digelar pada hari Minggu. beberapa anjungan juga dilengkapi kafetaria atau warung kecil yang menyajikan berbagai Masakan Indonesia khas provinsi tersebut, serta dilengkapi toko cenderamata yang menjual berbagai kerajinan tangan, kaus, dan berbagai cenderamata.

Anjungan TMII-Yemima

Anjungan dan 
Suasana TMII hari itu

    
   Makan siangpun selesai dan kami diberi waktu bebas dengan instruksi pukul 14.30WIB sudah berkumpul kembali di museum keprajuritan. Saya memutuskan untuk berkeliling TMII dengan mengunjungi beberapa anjungan anjungan. Tapi saya kecewa,  karna tidak seperti dulu kita dapat masuk ke dalam rumah rumah adat yang ada. Pada hari itu juga TMII ramai sekali karna beberapa anjungan digunakan untuk acara acara khusus; seperti di rumah adat Sumatera Utara sedang ada acara /pertemuan masyarakat Batak. Bukan hanya anjungan, rumah ibadat juga dipakai untuk beribadah. Pengunjung juga tidak hentinya datang ke TMII, mungkin karna hari itu adalah hari sabtu sehingga keluarga menghabiskan waktu untuk berekreasi bersama. Beberapa anjungan yang saya kunjungi:




Oleh: Yemima Juniarni Daeli

Museum Keprajuritan TMII

Museum Keprajuritan


   Saya dan rombongan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki kembali. Terik matahari mulai menyinari kami.  Berbagai ekspresi tampak pada raut wajah kami semua. Ada yang merasa lelah, tampak biasa saja, dan tampak semangat. Tidak lama kemudian kami sampai di Museum Keprajuritan. Bangunan cukup luas dan besar ini di apit oleh air berbentuk seperti laut dan berbentuk seperti kerajaan. Seperti tadi, kami diberi kebebasan kembali untuk mengelilingi meseum. Setelah diberi instruksi dan diberi batasan waktu semua rombongan masuk dan berpencar. Banyak juga yang berfoto foto; karena di museum ini terdapat 2 kapal besar. Saya dan beberapa teman saya memutuskan untuk masuk ke dalam museum terlebih dahulu. Museum ini berisi tentang prajurit prajurit Indonesia yang berperang melawan penjajahan. Didalamnya juga terdapat beberapa patung pahlawan yang disertai penjelasan. Setelah masuk, saya dan teman saya naik ke lantai berikutnya(lantai 2), yang isinya patung prajurit perang lengkap dengan senjata dan pakaian perang dari masing masing daerah/provinsi, dan juga disertai miniatur skema/gambaran posisi ketika berperang. Setelah itu saya kelantai atas berikutnya. Dilantai ini kita semua dapat melihat TMII dari atas. Tidak terasa 1 jam 30 menit sudah kami lewati. Semua rombongan pun kembali berkumpul dan dilanjutkan dengan makan siang. 
                                                     
                                                     






Oleh: Yemima Juniarni Daeli

Museum Transportasi TMII

Museum Transportasi



  Setelah jalan cukup jauh, saya dan rombongan sampai di tempat tujuan berikutnya yaitu Museum Transportasi. Kami pun masuk ke dalamnya. Kami diberi kebebasan untuk mengelilingi museum tersebut. Saya dan beberapa teman masuk ke dalam museum, yang pertama kami lihat adalah perubahan transportasi dari masa ke masa. Mulai dari transportasi darat, air, dan udara. Di dalam museum juga diberi miniatur yang serupa dengan aslinya dan masing masing diberikan penjelasan. Tapi, saya dan teman lain tidak membaca semua penjelasannya kami lebih memilih membaca sejenak dan mendokumentasikan(foto) miniatur yang menurut kami perlu diabadikan. Setelah beberapa jam kemudian, kami berkumpul kembali lalu berfoto bersama dan melanjutkan perjalanan berikutnya. 
       
       





Oleh: Yemima Juniarni Daeli




Perjalanan Menuju Taman Mini Indonesia Indah

Taman Mini Indonesia Indah
TMII



       Sabtu, 19 Agustus 2017, tepatnya pukul 06.00 WIB kami siswa siswi SMA Maria Mediatrix berkumpul di pintu gerbang grand tomang. Disediakan 2 bis yang terdiri dari bis 1: bis kelas 11 IPA dan IPS,  dan bis 2: 12 IPA dan IPS. Sebelum berangkat yang pertama kami lakukan adalah absen.  Setelah itu kami masuk ke dalam bis masing masing dan duduk bebas memilih teman. Sesudah semuanya siap, saya dan rombongan mengawali perjalanan pagi itu dengan doa. Bis 1 yang didampingi Bu Rus dan Pak Luki pun berangkat. Diperjalanan keadaan terasa sunyi,  tapi kesunyian itu semakin lama semakin hilang dengan celotehan dan lawakan yang membuat suasana menjadi ramai. Tak terasa waktu menunjukkan pukul 08.00 WIB, kami pun sampai di tempat tujuan. Kami masuk dan bis mencari parkiran. Setelah itu kami rombongan turun dan melanjutkannya dengan sesi berfoto bersama tepat di depan Museum minyak dan gas bumi. Setelah cukup berfoto dan beristirahat sejenak, kami melanjutkan perjalanan kami dengan berjalan kaki; karena jika bis mengantar kami ke tempat berikutnya, bis tidak memungkinkan untuk mendapat tempat parkir. Karena masih cukup pagi, terlihat museum museum di Taman Mini beberapa belum dibuka.








Oleh: Yemima Juniarni Daeli

Taman Legenda Keong Emas - Martin

Taman Legenda Keong Emas




Taman Legenda Keong Emas Taman Mini “Indonesia Indah” adalah wahana rekreasi yang mengandung unsur budaya dan edukasi, menjadikan wahana ini adalah wahana bermain dan belajar.


Taman Legenda Keong Emas memiliki berbagai macam fasilitas untuk di nikmati oleh pengunjung diantaranya :


BUDAYA    :


1.    Teater Legenda


2.    Taman Legenda Keong Emas


3.    Museum Asmat.


 


EDUKASI   :


1.    Pojok Edukasi


2.    Arkeolog Cilik


 


REKREASI :


1.    Pohon Bicara


2.    Petualangan Dinosaurus


3.    Mata Legenda


4.    Mobil Gowes


5.    Anak Tirta


6.    Nirwata Kisar


7.    Ular Selur


8.    Bajak Laut


9.    Mobil Tanjak


10.Kereta Beos

Penulis :  Martin Gaya H