Museum Fauna Indonesia “Komodo” dan Taman Reptilia menampilkan
pesona satwa langka dalam bentuk awetan dan reptilia hidup. Arsitektur
bangunannya mengambil bentuk komodo, satwa yang hanya hidup di Pulau
Komodo, Nusa Tenggara Timur, berdiri di atas lahan seluas 10.120 m²
dengan luas bangunan 1.500 m².
Tema pameran adalah keanekaragaman satwa di Indonesia, dari barat sampai timur, dan dari pantai sampai pegunungan, ditata dalam dua lantai.
Koleksi lantai I berupa berjenis-jenis binatang mamalia dan reptilia
lengkap dengan kondisi lingkungan alamnya. Jenis-jenis yang hampir
mengalami kepunahan ditampilkan, antara lain harimau, gajah dan beruang.
Di dalam vitrin-vitrin disajikan berbagai macam kupu-kupu yang terdapat
di seluruh Indonesia; berjenis keong, kerang, kepiting, dan udang;
serta binatang beruas, meliputi kaki seribu, laba-laba, dan kala
jengking.
Koleksi lantai II berupa berjenis-jenis burung yang diopset dan
ditata sesuai dengan habitatnya, meliputi yang hidup di laut, pantai,
rawa, persawahan, lapangan, perkebunan, dasar rimba, hutan, dan
pegunungan dengan daerah asal Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Nusa
Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Taman Reptilia yang menghadirkan koleksi reptilia hidup dibangun di sekitar gedung museum pada tanggal 20 April 2001.
Pengunjung dapat mengenali satu persatu satwa unik tersebut mulai dari
komodo, biawak, kadal, ular berkaki, ular sanca, king kobra, penyu,
kura-kura leher ular, kura-kura buaya, kodok, buaya, iguana dan binatang
reptil lainnya. Anak-anak yang memiliki rasa keingintahuan lebih dan
selalu ingin memegang dapat bebas memegang dan bercengkerama dengan ular
sanca di Taman Sentuh.
*HERIBERTUS NUGRAHA PRADANA*
*11.IPS*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar